Ulukutek Leunca

Pertama kali mengenal leunca (saat itu belum tau kl namanya leunca) adalah saat dalam perjalanan menuju bandung naik kereta ekonomi "kahuripan" dalam rangka menjenguk adik yg lagi kuliah di bandung. kesan pertama saat makan..beuhhh..uaneehh bin puahiiitt. Karena kesan pertama yg tidak menggoda itulah yang akhirnya membuatku trauma dengan si bulet-bulet hejo yang konon dapat menjinakkan kanker ini. Kesimpulanku saat itu adalah, lidahku ga cocok ma masakan sunda. ^^

Sebenernya saat mulai tinggal menetap di bandung, beberapa kali ibu tukang sayur langganan ngiming-ngimingi kl leunca itu enak, tapi aku ga pernah punya nyali untuk nyobain masak sendiri. Sampai pada akhirnya mbak Juliani Oktavia memposting salah satu menu favoritnya, Leunca! dari gambar yg ditampilkan sih kayaknya enak, testimoninya juga menggoda penasaran.

daaaannn...akhirnya percobaan pertama dengan leunca adalah memasak menu dari resep mbak joe, tumis leunca dan tahu (bener ga ya mbak??..aku lupa :)) karena belum terbiasa masak leunca, jadi agak overcook (padahal dah diingetin kl masaknya ga boleh terlalu lama), jadi rasa pahitnya masih lumayan tajam. Alhasil, hanya aku yg doyan dan penasaranku pun blm cukup terobati :)

Ulukutek ini adalah percobaan kedua, dengan resep yg digali secara mendetail dr ibu tukang sayur (halah), akhirnyaaa...yeahhh..berhasil juga..ternyata leunca itu enak, agak pahit dengan sensasi klethus-klethus gimanaaaa gitu :)..apalagi kl makannya ditemeni ikan asin. nyam..nyam..nyam..maknyuusss tenann :D

kalo gini kesimpulannya berubah, kayaknya aku cocok jadi urang sunda :D

bahan :
Leunca
bawang merah 3 siung
bawang putih 3 siung
kencur 0,5 ruas jari
terasi
cabe rawit 3 buah
gulgar
Oncom, goreng sebentar
bawang daun 1 batang
tomat 1 buah

cara : haluskan bw merah, bw putih, kencur, terasi, cabe rawit, gulgar dan oncom. Tumis dengan minyak secukupnya sampai harum, masukkan bawang dan dan tomat, aduk rata. Masukkan leunca, aduk rata, tutup sebentar. Matikan api