Friday, February 28, 2014

Daifuku Mochi with Anko

Bismillah...

Tema monthly event Pawon Ibu bulan ini adalah mochi, olalaaa..awalnya ga ada bayangan mo bikin mochi, sempet terbersit pengen bolos setor *ealah, macam jaman sekolah ajah #ups :D
Bukan tanpa alasan yaa, berhubung dari hasil berguru dengan nintendo DS sejak beberapa tahun yang lalu, mindstreamku sudah memutuskan bahwa bikin mochi itu RIBET!!! #ngomongopo :D
bener lho, kue manis tradisional jepang ini dibuat dari beras ketan (glutinous rice), setelah dimasak lalu panas2 ditumbuk hingga hancur dan menjadi lengket. Nah, terbayang kan gimana ribetnya, belum lagi kalo di game tu ada adegan tangan tertumbuk palu kalo ga hati2 numbuknya #nahmakinngaco :p

disaat2 akhir bulan, berubahlah pikiranku. Alhamdulillah, berkat monthly event bulan inilah, tersadarlah diriku bahwa bikin mochi-pun bisa menjadi sederhana, apalagi, selain menggunakan tepung ketan (glutinous rice flour) siap pakai. hohoho

Mochi adalah makanan tradisional jepang yang sangat populer, rasanya sangat manis dengan tekstur lengket namun lembut. Sedangkan mochi dengan isian Anko (pasta kacang merah) disebut dengan Daifuku. Saat suami ke tokyo tahun lalu, sempat membawakan mochi sebagai oleh2, teksturnya sy suka namun fillingnya terasa sangaaaat manis, tapi tetep habis sih. hehe
Nah, karena ini judulnya homemade, sy dengan leluasa mengontrol rasa manis dari adonan mochi dan anko-nya. Oiya, rencana awalnya ingin sy dokumentasikan prosesnya, karena ini kegiatan yang asik dan gampang buat anak2 (semacam main doh kan), Tifa tadi suka banget bikinnya, dia mendapat tugas mengaduk adonan mentah dan mbuletin anko, sesi icip2 tentu saja. Sayang karena tepung dimana-mana, dan tangan lengket oleh mochi, sesi dokumentasi dibatalkan :)
Eh, abaikan foto yg alakadarnya ini ya, mulai siang mendung sendu mendayu. Motret menggunakan hp saja, kamera saku masih dalam rangka jalan2 ^_^


Daifuku diatas adalah hasil percobaan kedua. Pada percobaan pertama, sy hanya mencampur tepung ketan dengan air lalu kukus hingga matang, kemudian gula dimasukkan dan dipanaskan diatas api hingga tercampur rata. Nahh, ternyata keduanya ga bisa menyatu. Langsung aja sy bikin adonan kedua, semua bahan dicampur lalu kukus hingga matang. Alhamdulillah yang kedua lumayan yaa.
Resep Anko (sweet red bean paste) sy gunakan resep dari Japanesecooking101 namun dengan mengurangi takaran gula dalam jumlah yg signifikan. Sedangkan untuk adonan mochi, sy gunakan resep dari Bakingdom namun dengan metode pematangan yg berbeda.

Resep Anko (sweet red bean paste)
Bahan :
1 cup kacang merah kering
3/4 cup gula pasir (takaran gula ini menurut sy pas manisnya, rasa aslinya jauh lebih manis)
Air

How to :
1. Masukkan kacang merah dalam 2 cup air. Lalu panaskan hingga mendidih (kurang lebih 5 menit) lalu buang airnya
2. Dalam panci bersih, masukkan kacang merah diatas dalam 3 cup air bersih, tutup, didihkan lalu masak dengan api kecil selama sekitar 2 jam (bisa lebih atau kurang, tambahkan air jika dirasa kacang belum empuk)
3. Jika kacang sudah empuk (mudah dihancurkan), angkat dari api lalu buang lagi airnya. Masukkan kembali dalam panci lalu hancurkan kacang dengan potato masher. Setelah hancur, masukkan gula pasir lalu panaskan sambil terus diaduk selama kurang lebih 10 menit hingga membentuk pasta.


catatan :
- Anko dibuat menggunakan Azuki (japanese red bean), sedangkan yg sy gunakan ini adalah kacang merah lokal, jadi hasilnya tidak bisa sama dengan anko yg biasa digunakan untuk isian mochi.
- Sy pernah membuat anko dengan cara tidak membuang air rebusan terakhir (dan memang sy gunakan untuk menghancurkan kacang merah dalam blender), hasilnya warna pastanya keruh dan cenderung berwarna hitam keunguan


Resep Sweet Mochi
Bahan :
1 1/2 cups tepung ketan putih (glutinous rice flour)
1/4 cup gula pasir
2/3 cups air
1/2 cup Maizena

How to :
1. Campurkan tepung ketan, gula, air dalam mangkok tahan panas. Aduk rata dengan menggunakan spatula karet.
2. Kukus selama kurang lebih 20 menit hingga matang (resep asli, tutup mangkok dengan plastic wrap lalu microwave selama 2 menit, aduk dan microwave lagi selama 1 menit atau hingga matang)
3. Siapkan wadah lebar (atau bisa langsung diatas meja kerja), dan taburi dengan maizena. 
4. Keluarkan mochi dari mangkok dan tuang diatas maizena, taburi bagian atasnya dengan maizena, ratakan dan tarik2 semua sisinya hingga pipih, potong2 menggunakan dough scrapper menjadi 10-12 bagian
5. Ambil 1 bagian lalu pipihkan, beri isian 1 sdt Anko lalu tutup dan bulatkan
6. Daifuku siap dikonsumsi



Gampang kan?! okee, semoga bermanfaat yaa ^_^

Tuesday, February 11, 2014

kita indah ya mi yah

Bismillah...

Meskipun ini adalah foodblog, boleh dong ya sesekali numpang curcol disini. Harap maklum, blog yg lama dah ga keurus, lumuten atau bahkan memfosil ya? hihi..sedangkan otak berasa sudah tumpul, saking lamanya tidak terasah untuk menulis selain makanan. Pelan pelaaan, sedikit demi sedikiiit, mari digalakkan lagi. Kalau kata ibu, ibarat pisau jika tidak diasah akan tumpul. Begitulah, kira-kira itu yang sedang sy usahakan :) 

Alhamdulillah, segala puji hanya untuk Allah. Memiliki anak adalah karunia dari Allah yg sangat besar. Mari kita simak ayat berikut, Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yg Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yg Dia kehendaki; atau Dia menganugrahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia maha mengetahui, maha kuasa (QS Asy-Syuura :49-50. MasyaAllah, catatan bagi sy pribadi untuk teruuus bersyukur atas karunia-Nya, dan senantiasa bersabaaaar atas amanah-Nya.
Demikian lah, dengan harapan momen-momen keindahan berjuang menemani keseharian anak-anak akan terus terkenang, tulisan ini dimulai dan kedepannya akan sesekali mengisi foodblog ini :)

Anak pertamaku, Tifa, yang telah menginjak 4 tahun. Sehari-hari menghabiskan waktu dirumah, bersama sy dan adiknya, dan kala ayah libur di hari sabtu-minggu saatnya glendotan ke ayah *yess!!
Kami tidak ada Televisi, pun tontonan saat ini tidak ada yang semenarik doraemon dan video masak runnyrunny999 di youtube. Banyak yg bertanya, ngapain ajaaa di rumah yg imyut dan lutju sepanjang hari?? dan dia hampir tidak pernah tidur siang (hari ini pengecualian, pengen tidur dikamar tifa sendiri, pintunya ditutup, sudah besar katanya). Yep, Tifa termasuk anak yg tidak mudah bosan, dia bisa melakukan sesuatu yg dia senangi, berulang-ulang, berkali-kali. Jika tiba masa bosannya, dia tinggalkan dan akan kembali melakukan hal yang sama pada waktu yg lain. Meski seringkali saya dan dia matikutu, salah tingkah bingung mo ngapain :D

Hari ini, di schedule board sy berencana masak sayur lodeh untuk makan siang dan malam. Tapi, tukang sayur yang dinanti tak kunjung datang *halah*, padahal sy cuma butuh santan. Awalnya pagi2 nitip pembantu tetangga ke warung sayur, ternyata kelapa parut sudah habis. Yahh..padahal hasrat pengen masak lodeh tak tertahankan *ngomong apa sih*, jadilah agak siangan nyuruh Tifa ke toko yang letaknya di luar komplek untuk beli santan instan k*ra,
T : "ummi, santannya berapa?"
U :  "santannya satu aja",
T : "uangnya berapa?"
U : "harganya sekitar 2000",
T :  "jajannya satu ya? harganya berapa?"
U : "lima ratus"
T : "ini uangnya berapa?"
U : "ummi bawakan 2500 untuk beli santan, dan ini 500 untuk beli jajan ya"

Dari jendela sy perhatikan dia berjalan, ditanya oleh pembantu tetangga yg lain "mbak tifa mau kemana?" jawab Tifa "mau ke pak erik, beli santan" :)
Saya tunggu didalam rumah sambil beberes, 15 menit kemudian Tifa datang "ummi..santannya nggak adaaa, habiis kata pak erik, tapi permennya adaaa" lapornya sambil nyodorin permen y*pi dan uang sisanya. ^_^
ow..ow..oww, jadilah kami bertiga berjalan kaki ke minimarket untuk sekedar beli santan (dan tepung beras sih untuk bikin nagasari, sekaliaaann biar santannya ga mubadzir kelamaan dikulkas). Jalan sambil bergandengan tangan, tifa bilang "kita indah ya mi yah" :)

Alhamdulillah, sampai rumah den bagus ngantuk, setelah ditidurkan. ummi masak didapur dan Tifa masak2an didepan rumah. Selepas adzan dhuhur masakan matang, fawwaz bangun dan kami makan siang satu piring bertiga. Momen2 bersama seperti ini, tifa bilang "kita indah ya mi yah" :) Saat becanda main peluk2an, atau ancung2 (meng-ayun2kan), Tifa juga akan bilang "kita indah ya mi yah"
Malam ini pula, meski sudah larut dan matanya tampak sudah mulai meredup, dia keukeuh ingin bantuin ummi masak nagasari. "sini mi, tifa aja yang tuang2 (tepung dkk_red)", "apalagi mi, ngupas pisang? boleh", "Tifa juga mau icipin", "Tifa cuci piring dulu aja ya mi", "sini mi, tifa aja yang lap2 daunnya", "nanti tifa bikinin yang ga pakai kuning2 itu ya mi (nangka_red).
Menunggu ummi bungkusin nagasari sambil klesotan dilantai dapur, mata2 mulai kriyep2, "tifa ga mau bubuk mi", "iyaa, tungguin ummi selesai masak yaa"selorohku, lalu berlanjut baca do'a sebelum tidur, ayat kursi, surat al ikhlas, al-falaq dan an-nas. dan benar, dia TIDUR!! Alhamdulillah..

oya, saat ngelap daun sambil sesekali berceloteh, kembali dia bilang "kita indah ya mi yah" ^_^
  







Saturday, February 8, 2014

Ayam goreng ala KFC

Bismillah..

eleuuhh, judulnyaaa..hihihi
Sebenarnya ini adalah salah satu resep yang saya bawa dari hasil mudik bulan lalu, langsung praktek dengan 1 kg ayam, dan langsung habis dalam setengah hari oleh kami ber-4. Sebenarnya kami bukan penyuka brand fast food ini, pun dengan brand yg lain. Saya terus terang khawatir aja, mateng ga ya nih ayam *norak bgt yah*, suami sy lebih parno lagi, beliao pernah iritasi lambung gara2 makan ayam salah satu brand ternama lain, hingga trauma, nyium baunya aja kliyengan. ehtapi emang bau ayam2 itu khas yah, unik *atau bisa dibilang aneh?* well..well..ga usah dibahas lebih lanjut yaa..hihi

Saya biasa menyantap olahan daging yg dimasak dengan matang sempurna (over cooked malah), jadi untuk daging ayam, biasanya disantap setelah melalui proses mengungkep, baru goreng. Alhasil tekstur daging yang dihasilkan lebih keras dan padat, cenderung alot. Nahh..olahan ayam goreng ini tidak membutuhkan proses ngungkep bumbu, setelah marinasi dan coating tepung langsung goreng aja dalam minyak banyak. Tidak khawatir daging kurang matang karena waktu menggoreng yg cukup, justru karena tidak diolah berlebihan, dagingnya lebih juicy, lembut dengan citarasa yg ringan, jadi tak terasa menghabiskan lebih dari separuh, nasi dan sayur sop-pun jadi tak tersentuh :)

oiya, satu cerita lucunya. Ayam goreng ini sy bikin hari sabtu minggu lalu. Sy atur waktunya hingga bisa disantap saat jam makan siang. Nasi dan sop sy masak terlebih dahulu karena ayam paling enak disantap saat masih hangat. Ternyata Tifa sudah ga tahan dengan rasa laparnya, bolak balik ke dapur, laporan kalo dia sudah lapar (ya karena tau kalau sopnya sudah matang). Oke deehh, akhirnya sepakat makan sop terlebih dahulu. Sy ambilkan mangkok yg memang dekat dengan jangkauan, saya ambilkan sopnya dan dia makan hingga habis. Selesai makan, dia bawa mangkoknya kembali ke dapur, karena posisi sy sedang menggoreng ayam sambil gendong den bagus su-fawwaz, sy tidak memperhatikan tifa yg sedang berdiri dengan mangkoknya di belakang saya. Tiba-tiba terdengan "praaanggg", kaget!! sontak menoleh, ternyata mbak tifa termangu kaget menatap mangkok yg terpecah belah di lantai. MasyaAllah, ucapku seketika, sekejap memecamkan mata lalu sayapun duduk. Menatap mata tifa yg membik-membik merasa bersalah, kutarik tangannya, kutatap matanya dan kududukkan dipangkuan bersama adiknya. "ummi..ummi..kalau mangkoknya pecah, nanti ummi bisa beli lagi" ucapnya. saya menimpali "belinya pakai uang siapa?", "pakai uang ayah" jawabnya. "yang memecahkan mangkok kan mbak tifa, harusnya belinya pakai uang mbak tifa dong" ucap saya. "iya, nantiii..kalau tifa sudah setinggi ummi, nanti beli pakai uang tifa yaaa" selorohnya. hihihi. *aamiin..semoga Allah memanjangkan usia kita ya nak, semoga ummi berkesempatan menerima mangkok darimu* setelah itu, bla..bla..bla dia bercerita kronologis pecahnya si mangkok pecah belah satu-satunya. hihihi


Resep ayam Goreng Ala KFC
bahan :
1 kg ayam (sy gunakan bagian sayap dan paha, untuk bagian paha, sy buang kulitnya lalu sy kerat2 di beberapa bagian)

bumbu rendam (haluskan) :
5 siung bawang putih
1 sdt merica hitam
2 sdt garam (sesuaikan dengan selera)

How to :
rendam ayam dalam bumbu rendam, diamkan di kulkas minimal 30 menit

bumbu basah :
125 gr tepung terigu
25 gr tepung maizena
1/4 sdt garam
1/4 sdt merica bubuk
1/2 butir telur
1/4 sdt bawang putih bubuk (garlic powder)
250 ml air

bumbu kering :
250 gr tepung terigu
100 gr tepung maizena
1 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1 sdt bawang putih bubuk (garlic powder)
2 sdt garam masala (bisa diganti kare bubuk/curry powder)

How to :
1. Panaskan minyak untuk menggoreng
2. Ambil beberapa potong daging ayam, celupkan ke dalam bumbu basah. pastikan semua bagian tercelup bumbu
3. Angkat lalu segera masukkan ke bumbu kering. lumuri merata semua bagian lalu tekan dan remas2 daging menggunakan tangan
4. Sesaat sebelum digoreng, ambil 2 potong daging lalu benturkan satu dengan yg lainnya (agar remahan tepung tidak terlalu banyak untuk menjaga minyak bersih lebih lama) lalu goreng hingga matang kecoklatan, angkat lalu tiriskan
5.  Hidangkan selagi hangat
Nyam..nyam..nyaaamm. Enaaakkk, kata Tifa ^_^ Alhamdulillah

Saturday, February 1, 2014

Bolang-baling dan Odading

Bismillah...

Monthly event pawon ibu bulan ini bertema "cakwe dan roti goreng", dari awal sudah merencanakan bikin roti goreng versi jawa timuran yaitu bolang-baling atau kalau versi sundanya disebut odading. Serupa tapi tak sama menurutku, odading ini bertekstur layaknya roti pada umumnya, hanya saja digoreng. Sedangkan bolang-baling, selain teksturnya agak alot, tapi juga berpori besar (kopong) pada bagian dalamnya.
Jaman sy kecil dulu *dan tetap kecil sampai sekarang* #eits, rasis mode on :D, salah satu jajanan favorit sy adalah si bolang-baling ini, rasanya kok nikmaaat bgt *mungkin juga karena ga banyak pilihan jajanan kali ya. Sampai sekarangpun, di pasar warujayeng *kota kecil di jawa timur* masih ada satu penjual yg setia menjajakan bolang-baling ini. Karena begitu melekatnya kenangan akan rasa si bolang-baling, hingga sy bertekad bulat membuat jajanan ini.
Duhaiii, alangkah susahnya cari resep bolang-baling, googling sana sini, dari penampakannya seperti bukan bolang-baling impianku *halah, apa sih*. Berbagai kata kunci bolang-baling dicoba, tapi tetap kurang cocok, dan lagi sebagian besar resepnya menggunakan amoniak kue. Mmm..konon sih aman asal dlm takaran sesuai standar (ya karena memang food grade), tapi sy lebih memilih untuk tidak menggunakan amoniak.

Percobaan pertama membuat bolang-baling berdasarkan resep dengan kata kunci "odading", odading ini banyak dijual di bandung sini, tapi menurutku rasanya biasa, roti versi goreng gitu kurang lebih. Dari segi rasa enak banget sih, tapi tidak berpori besar, tidak chewy pula, jadi belum layak disebut bolang-baling *bentuknya doang.
Saya bikin 1 resep, separuh sy proses sesuai petunjuk resep, separuhnya lagi sy proses dengan waktu proofing yg lama (semalaman), sekedar nyoba aja, sy pengen tau pengaruhnya ke rasa dan tekstur roti. Hasilnya, pada proses pertama roti cenderung lebih "berat" dan agak susah mematangkan bagian dalamnya (mungkin juga karena agak tebal). Sedangkan pada proses kedua, adonan terlihat signifikan mengembang dan setelah digoreng cenderung lebih ringan. Dari segi rasa, tidak terlalu signifikan perbedaannya. Untuk resep yg satu ini, sy prefer untuk mendiamkan adonan lebih lama (6-7 jam lah)

ODADING
Resep Odading, adapted from yahooanswers

Bahan A :
1 sendok makan ragi instan (fermipan)
100 cc air suam-suam kuku
100 gr tepung (sy pakai protein sedang)
How to :
Campurkan fermipan dalam air hangat, aduk hingga larut lalu masukkan tepung terigu. Aduk hingga rata lalu tutup dengan plastic wrap dan diamkan selama 1 jam

Bahan B :
400 gr tepung terigu
100 gr gula putih
1 butir telur ayam
150 gr mentega
175 ml air (resep aslinya pakai 300 ml, sy cukupkan dengan air 175 ml, itupun masih agak lembek)
How to :
Campur semua bahan lalu tutup dengan plastic wrap dan diamkan selama 1/2 jam.

Cara Membuat :
1. Campurlah bahan A dan bahan B, lalu uleni hingga kalis. Tutup dengan plastic wrap lalu diamkan kembali selama 1/2 hingga 1 jam (tergantung kondisi suhu ruangan ya). 1 jam adonan tidak banyak mengembang, terlihat mengembang signifikan setelah didiamkan semalaman (sekitar 6 jam)
2. Kemudian uleni lagi, digiling, lalu dibentuk persegi panjang 5x7 cm dan biarkan selama 15 menit (sy ga pakai acara menggiling, langsung aja dibentuk lonjong)
5. Siap digoreng setelah ujung-ujungnya ditarik (pastikan tidak terlalu tebal agar bagian dalamnya matang, karena odading ini bercita rasa manis, sehingga mudah sekali gosong)
6. Angkat odading setelah warnanya kuning kecoklatan

Masih belum puas dengan uji coba resep bolang-baling, berikutnya sy menclok ke resep cakwe mbak mei che. Memang si bolang-baling mirip-mirip cakwe sih, tapi manis. Jadilah, sy memberanikan diri nyobain bikin edisi cakwe manis, semoga mirip bolang-baling yaaa. hihi. Sama dengan odading diatas, proses proofing juga sy bagi 2, pertama sy ssuaikan dengan resep, yg kedua sy proofing semalaman (6 jam). Hasilnya, waktu proofing yg lama menghasilkan pori yang bagus, roti lebih ngopong. Sedangkan untuk rasa, cara pertama lebih unggul dan miriiip banget dengan bolang-baling, proofing lama bikin roti ada sedikit rasa pahit. Untuk resep kedua ini, sy lebih prefer untuk mendiamkan adonan sesuai resep, mungkin lain kali proses menguleni dan mendiamkan akan sy tambah 1x lagi, karena dari segi rasa sudah cocok, suami juga bilang kalo ini sudah bolang-baling banget.

Resep Bolang-baling, adapted from resep cakwe mbak mei che

bahan-bahan :
250 gr terigu protein sedang
50 gr terigu protein tinggi
75 gr gula
1/2 sdt garam
2 sdt ragi instan
1/2 sdt soda kue
200 ml air

How to :
campur semua bahan kering (sy masukkan garam terakhir), aduk rata, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni (sy uleni pake mikser), hentikan penambahan air jika dirasa cukup. Tutup dg plastic wrap dan biarkan hingga mengembang (sekitar 30 menit sampai 1 jam), uleni lagi, tutup dan biarkan hingga mengembang lagi, adonan siap dibentuk dan digoreng


Berikut ini adalah perbedaan tekstur bagian dalam antara odading dan bolang-baling, keduanya sy cocok, karena keduanya unik, khas daerah masing-masing. Alhamdulillah :)


Alhamdulillah bisa turut meramaikan monthly event bulan ini, akhirnya bisa belajar bikin bolang-baling. one of the best traditional snack ever!! heheh